Apa itu thrift?
Thrift biasanya merujuk pada barang-barang bekas yang dijual dengan harga murah, seringkali di pasar loak, pasar kutu atau penjualan Garage Sale.
Pakaian ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk sumbangan, penjualan harta warisan, atau barang clearance dari pengecer. Pakaian thrift seringkali hubungkan dengan barang-barang yang unik, vintage, atau barang yang tidak ada samanya dan harganya pun lebih murah.
Preloved artinya
Preloved adalah barang yang mencakup baju bekas juga, tetapi sering kali kondisi barangnya lebih baik dan dijual kembali oleh individu (lebih murah) atau toko dengan harga yang sedikit lebih tinggi dari thrift store.
Preloved artinya barang yang umumnya merujuk kepada pakaian yang sebelumnya dimiliki atau dipakai oleh orang lain dan kini dijual kembali. Pakaian bekasnya bisa meliputi barang-barang yang dijual melalui berbagai cara, termasuk pasar online, consignment store (titip jual), atau penjualan barang-barang bekas.
Pelajari cara jual pakain bekas mu melalui website preloved, lihat disini.
Berbeda dengan pakaian thrift, preloved mungkin tidak selalu berasal dari toko pakaian bekas tradisional dan bisa mencakup potongan yang lebih berkualitas atau branded desainer.
Perbedaan thrift dan preloved
Mengupas perbedaan thrift dan preloved dari berbagai sisi. Mulai dari kualitas barang, harga, hingga opsi yang tersedia.
Dua konsep belanja ini menawarkan cara pintar dan etis dalam memilih pakaian. Namun, karakteristiknya berbeda.
Yuk jelajahi apa saja yang membedakan kedua cara belanja ini. Termasuk pertimbangan etis di baliknya.
1. Sumber pakaian
Pakaian thrift biasanya dari toko thrifting atau garage sale. Kadang-kadang, pakaian thrift didonasikan dalam jumlah besar dari negara lain dan berakhir di sini di Indonesia.
Pakaian preloved bisa ditemukan dari berbagai tempat, seperti pasar online, consignment store (toko untuk titip jual), garage sale, dan penjualan pribadi. Biasanya, pakaian ini dijual kembali oleh individu yang pertama kali membelinya, seringkali dari pengecer resmi atau branded reseller.
2. Kualitas dan merek
Perbedaan besar antara thrifting dan preloved adalah kualitasnya. Toko barang thrift biasanya punya barang-barang yang lebih tua yang mungkin perlu dibenerin, sedangkan pakaian preloved juga relatif bagus karena seringkali barangnya tidak terlalu tua dan pemiliknya biasanya memberikan perawatan lebih pada barangnya.
Di sisi lain, ketika berburu pakaian thrift, kadang-kadang seperti main lotre; bisa saja kamu menemukan barang yang benar-benar unik, tetapi kadang-kadang juga tidak.
Pakaian preloved seringkali berasal dari merek-merek mewah atau desainer, sementara toko barang bekas punya berbagai merek dan kualitas yang berbeda.
Tapi, kalau kamu berburu pakaian thrift, kamu selalu bisa menemukan sesuatu yang keren. Kamu mungkin menemukan harta karun sungguhan!
3. Harga dan Nilai
Baju thrift relatif lebih murah, pas untuk kamu yang mau irit tapi pengen tetep kece. Preloved mungkin sedikit lebih mahal karena kondisinya lebih bagus. Terkadang, mereka bahkan bisa sangat mahal jika barang merek, terutama jika kondisinya super bagus, special edition, atau dari merek terkenal.
Tapi, barang preloved biasanya lebih murah daripada beli yang baru. Jadi, kamu bisa dapet kualitas bagus tanpa merogoh kocek terlalu dalam.
4. Pilihan dan Ketersediaan
Pakaian thrifted biasanya punya banyak pilihan, mulai dari temuan vintage sampai item unik yang cuma ada satu di dunia, sedangkan pakaian preloved mungkin menawarkan koleksi yang lebih terbatas, fokus pada merek atau gaya tertentu.
Kalau kamu suka sensasi mencari harta karun, maka belanja pakaian thrifted cocok buat kamu. Belanja pakaian preloved cenderung lebih terseleksi.
Belakangan ini, belanja pakaian preloved semakin populer, terutama karena influencer sering menjual barang dari lemari mereka. Kalau kamu kagum dengan gaya seseorang, beli pakaian preloved dari mereka lebih praktis karena kamu tahu apa yang kamu dapatkan. Lihat pakaian preloved yang lucu disini.
5. Pertimbangan Etis
Pertimbangan etis juga layak untuk dibahas. Ketika kamu belanja di toko thrift, kamu tidak hanya mendapatkan barang yang murah; kamu juga mendukung UMKM lokal, atau untuk pengumpulan dana charity. Toko-toko ini sering menggunakan pendapatannya untuk mendanai berbagai program komunitas atau menyumbangnya ke orang yang membutuhkan.
Demikian pula, memilih barang Thrift dan preloved membantu mengurangi limbah tekstil dengan memberi pakaian kesempatan kedua. Dengan memilih pakaian preloved, kamu memperpanjang umur pakai pakaian ini, dan membantu mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh fast-fashion. Ini langkah kecil tapi sangat berarti menuju sustainable fashion, yakni mengadaptasi fashion yang betanggung jawab dan tidak mencemari lingungan.
Kesimpulan
Intinya, meskipun kedua istilah itu mengacu pada baju bekas, "pakaian thrift" menekankan pada mencari barang-barang murah dan unik di toko barang bekas, sementara "pakaian preloved" bisa meliputi berbagai sumber dan mungkin termasuk barang-barang dari merek-merek mewah atau desainer.
Pada akhirnya, kedua pilihan itu bagus untuk lingkungan karena tidak menambahkan polusi pada industri fast fashion yang sudah sangat mencemari. Dari segi biaya, keduanya merupakan pilihan yang bagus karena jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga ritel atau beli baru. Semuanya tergantung pada gaya yang ingin kamu capai atau merek-merek yang benar-benar kamu sukai.
